Kisah Unik Kucing Kampung

Kucing Kampung

Kucing

Menurut Wikipedia, kucing adalah sejenis mamalia karnivora dari keluarga Felidae. Hewan ini memiliki nama latin yaitu Felis Catus. Ternyata, jumlah kucing ras hanya 1% dari seluruh kucing di dunia. Sisanya adalah kucing campuran, yaitu kucing liar atau kucing kampung. Kucing juga merupakan hewan peliharaan yang banyak diminati. Karena tingkah laku mereka yang lucu. 

Kucing Kampung

Siapa disini yang sama sekali tidak ada kucing di sekitar rumahnya? Sepertinya semua ada. Apalagi di daerah tempatku tinggal. Banyak sekali kucing berkeliaran di jalanan. Bahkan tak jarang ada kabar kucing yang mati tertabrak mobil atau motor. Sedih sekali mendengarnya. 

Aku sendiri memiliki satu ekor kucing dengan ras campuran. Yaitu ras Persia dan ras kampung, Chiko namanya. Warna bulu Chiko sama seperti kebanyakan kucing kampung, yaitu oranye. Dengan sedikit putih di bagian bawah keempat kakinya, dan di bagian dadanya. Chiko sendiri sering dijuluki kucing katro dan kucing jelek oleh Bunda. Karena memang dia tidak ada nurut-nurutnya sama sekali. Sudah begitu, tak jarang dia berbaku hantam dengan para kucing kampung. Apalagi kucing yang sering kami beri makan.

Tentu saja, karena memelihara Chiko, kami jadi lebih memperhatikan kucing kampung. Setiap hari, kedua adikku selalu memberi makan mereka. Sebenarnya aku juga memberi makan sih, tapi jarang. Karena tidak terlalu telaten untuk mengerjakannya. Biasanya aku bagian menjaga Chiko agar tidak keluar rumah. Biar para kucing kampung bisa makan dengan tenang tanpa gangguan si oyen itu. Karena memang sudah menjadi tabiatnya. Setiap kali melihat kucing kampung, pasti Chiko akan memulai perkelahian. Bahkan sampai luka-luka dan bulu bertebaran di aspal. Duh, dasar Chiko.😪

 

Nama untuk Kucing Kampung

Saking banyaknya kucing yang berdatangan ke rumah dan kami beri makan. Mereka jadi kami beri nama, biar tidak susah manggilnya. Tidak mungkin dong, semuanya kami panggil ‘meng’ atau ‘mpus’, hehe. Mungkin ada sekitar 12 (kalau dikumpulkan semua) kucing kampung yang suka datang ke rumah kami. Semuanya sudah memiliki nama masing-masing. Dari banyaknya kucing itu, tak sampai 5 ekor yang berkelamin perempuan. Yang banyak malah laki-laki dan kucing kecil. 

 

Moyo

Sedikit cerita, ada seekor kucing yang sering datang ke rumah. Kami beri nama dia Moyo. Warna dasar bulunya putih, dengan corak coklat, hitam, dan oranye di bagian punggungnya. Saat datang pertama kali, Moyo sudah disteril. Entah siapa yang mensterilkan. Tapi kalau perkiraan kami, Moyo dipelihara. Oleh salah satu tetangga belakang rumah, yang juga suka kucing. Karena bulu Moyo bersih, badannya juga berisi. Mungkin Moyo ingin bermain keluar rumah. Jadi berkeliaran di depan rumah kami. 

Ada satu keunikan yang hanya dimiliki Moyo. Dia berjalan dengan mengangkat kakinya. Pokoknya lucu. Selain itu, dia juga sangat suka naik ke pangkuan kami. Bahkan Bunda yang tidak terlalu suka kucing, selalu menerima pijatan gratis dari Moyo, haha. 

Moli

Kucing unik yang kedua bernama Moli. Kucing perempuan yang selalu hamil. Warna Moli hampir mirip seperti Chiko. Tapi warna putihnya hanya sedikit. Moli lebih dulu ke rumah kami daripada Moyo. Tapi sayangnya, sekarang dia sudah tidak pernah datang lagi. Dulu saat masih sering ke rumah kami, dia selalu dalam keadaan hamil, atau habis melahirkan. Sampai suatu saat, Moli terkena penyakit. Aku tidak tahu nama penyakitnya. Yang jelas, keluar sesuatu berwarna merah dari duburnya. Kasihannya lagi, dia mengidap penyakit itu tak henti-henti. Mungkin karena terlalu sering melahirkan.

Penyakit itu selalu muncul dan hilang, Tapi tak lama kemudian muncul lagi. Sering sekali ada bercak darah di depan pintu rumah kami. Moli juga semakin tua, tubuhnya mulai kurus dan kotor. Pokoknya kondisi Moli saat itu sangat menyedihkan. Kasihan melihatnya. Bunda waktu itu juga sangat kasihan, kata Bunda itu penyakit ambeien. Tapi kami tidak tahu cara mengobatinya. Jadi hanya bisa membantu dengan memberikan makanan dan mengelusnya setiap hari. Lalu suatu hari, Moli tidak datang lagi ke rumah kami. Sampai saat ini, kami sudah tidak pernah melihat sosoknya. 

Yah, pokoknya masih banyak kisah unik anabul kampung di daerah rumah kami. Ada juga yang namanya Mumut. Kucing yang kata Bunda sangat sopan. Tapi menurutku yang paling bersejarah, ya Moli. Yang lainnya sebenarnya juga unik-unik. Tapi tidak mungkin kalau aku ceritakan semuanya. Soalnya kurang lebih ada 12 kucing, hehe. Jangan lupa baca ceritaku yang lain ya. Bisa klik di sini untuk baca dan kasih komentar. Dibaca ya! 

Terima kasih sudah membaca ceritaku. Semoga menghibur dan bisa menjadi inspirasi. Jangan lupa kasih komentar dan share ceritaku ya! Terima kasih
Logo anbita

Anbita

Hai, aku narablog cilik. Blog Anbita berisi tulisanku tentang cerita dan pengalaman.

Baca Juga

Copyright @2023 | Anbita